Lactogrow #GrowHappy Ramadan: From the Inside Out Event Gathering



Assalamualaikum aku mau sharing sedikit tentang makna “Grow Happy” yang bisa aku dapat dari event gathering bersama Lactogrow dan beberapa moms undangan dari Indonesian Hijab Blogger pekan lalu.

“Apa indikator bahagia untuk seorang Ibu?” Kebahagiaan seorang Ibu yang paling besar tentunya adalah bisa melihat anaknya dapat tumbuh sehat, aktif, dan bahagia. Ini merupakan jawaban rata-rata untuk sebagian besar para Ibu. Namun beberapa Ibu juga masih bingung “Bagaimana caranya agar bisa menjaga anak untuk bisa selalu sehat, aktif, dan tumbuh dengan bahagia/happy?”


Beruntungnya kemarin aku sempat ikut event gathering dengan Lactogrow yang juga mendatangkan para nara sumber yang ahli dalam bidangnya, yaitu ada Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, dan juga Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi.

Seperti yang sudah kita ketahui bersama, bahwa WHO merekomendasikan ASI Eksklusif hingga bayi berusia 6 bulan dan lanjutkan selama mungkin. Susu pertumbuhan diformulasikan untuk memnuhi nutrisi yang diperlukan oleh anak diatas usia 1 tahun dan tidak di berikan untuk bayi. Baca labl sebelum membeli.

Melalui pemaparan yang di sampaikan oleh Dr. dr. Ray walaupun secara ringan tapi tetap mengandung makna penting. Yang bisa aku garis bawahi adalah “Pentingnya probiotik lactobasillus reuteri untuk kesehatan saluran cerna anak ternyata dapat mempengaruhi suasana hati anak jadi lebih bahagia” Dalam hati sih mikir, kok bisa sih? Namun ternyata sudah terbukti melalui penelitian. Maka sebagai orang tua, kita seakan di ingatkan bahwa untuk memenuhi kebutuhan gizi anak, salah satu langkah yang dapat di lakukan adalah dengan memastikan pencernaannya dalam kondisi sehat. 
Setelah dari pakar kesehatan, event gathering kemarin juga di isi oleh Psikolog Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi. Dari beliau juga banyak sekali pelajaran yang dapat kita ambil. Salah satunya adalah “Bagaimana cara kita membuat anak happy / bahagia?” Kunci bahagia untuk anak adalah sesimpel, ketika anak merasa aman dan di terima, maka anak akan merasa OKE, baik-baik saja. Lalu rasa syukur juga menjadi salah satu dari perwujudan elemen dari indikator bahagia itu sendiri.



Salah satu hal yang dapat menunjang kebahagiaan anak adalah “keteraturan” karena dgn adanya pola asuh atau tepat waktu, maka anak tau apa saja yang harus di kerjakan setelah ini dan setelah itu. Termasuk keteraturan untuk pola makan. Sebisa mungkin pagi, siang, malam. Dan tidak masalah jika anak tidak makan banyak, yang penting sebagai ibu kita bisa menjaga komposisi nutrusi serta kebutuhan gizinya secara lengkap.

Seperti yang di sampaikan oleh beliau, “One Food One Bite” jadi tidak masalah kalau anak masih di bawah 3 tahun mereka masih coba-coba untuk merasakan berbagai jenis rasa masakan/makanan. Satu gigit setiap makanan juga tidak masalah, yang penting dia mau merasakan dan akhirnya bisa memutuskan sendiri. Mana yang dia suka atau kurang suka.

Setelah si anak bisa menentukan maka kita sebagai orang tua, baru bisa masuk untuk memberikan pengertian dan pemahanan atas berbagai nutrisi yang terkandung dalam setiap makanan dan minuman. Baik yang baik untuk tubuh, ataupun yang kurang baik untuk tubuh jika kita konsumsi secara berlebihan. Maka si anak pun akhirnya lama-lama akan bisa paham dan terbiasa untuk mengkonsumsi asupan dan gizi yang seimbang setiap harinya. 



Salah satu hal yang menarik dari beberapa paparan beliau kemarin adalah usahakan untuk “tangkap dulu emosi/perasaan anak” contohnya: Jika anak tidak suka makan sayur, sebaiknya reaksi yang kita sampaikan ke anak adalah “kamu kurang suka rasa sayurnya ya?” dan juga kasus lain misalnya ibu harus berangkat kerja tapi sang anak terus menangis tidak mengijinkan, maka sebaiknya kita tangkap dulu rasa sedihnya “kamu sedih ya kalau mama harus berangkat kerja sekarang?” setelah kita bisa menyempaikan bahwa kita paham akan emosi sang anak, baru kita bisa masuk dengan hal negosiasi sampai akhirnya bisa memutuskan kesepakatan bersama antara orang tua dan anak.

Masyaallah setiap mendengar penjelasan parenting dari ahlinya tuh bikin kita belajar terus untuk menjadi orang tua terbaik tapi tetap dalam versi kita. Karena setiap anak, orang tua, dan keluarga bisa berbeda-beda dalam situasi kasus kondisinya. Tapi seenggaknya ilmu-ilmu parenting bisa menjadi bekal untuk kita bisa lebih baik lagi.



Nahh yang lebih seru lagi dari acara kemarin adalah, ada workshop untuk membuat kreasi makanan & minuman dari playdoh. Wow, di sini ku merasa tertantang sekali untuk bisa sekreatif mungkin. Setelah di bagi group yang terdiri dari 6 orang, akhirnya kita bekerja sama dan sepakat untuk membuat kreasi nasi kuning lengkap dengan protein hewani, protein nabati, dan juga susu. Bener-bener 4 sehat 5 sempurna sekali kan. Nahh ndilalah juga kok ya kelompok kami bisa menang juara lhoo.. Alhamdulillahh senang sekali rasanya bisa dapat hadiah yang sangat bermanfaat dari Lactogrow.. Thank you Lactogrow!


 
Event “GrowHappy Ramadan: From the Inside Out” benar-benar berkesan sekali khususnya buat aku, karena banyak sekali ilmu-ilmu yang kita dapat. Dan juga goodie bag dari Lactogrow yang selalu tidak pernah mengecewakan karena jujur ini adalah kali keempat aku datang ke event Lactogrow. Dan aku setuju sekali dengan tagline #GrowHappy karena anak yang tumbuh dengan bahagia merupakan pondasi kuat untuk masa depan yang lebih baik.


Wassalamualaikum Wr. Wb

@miyromiiy

(Blogger & Influencer)

Komentar

  1. Seru yah acaranya. Nestle kalo bikin kegiatan selain seru juga informatif. Jadi tahu nih gimana caranya handle anak yang rungsing ��

    BalasHapus
  2. seru yaa evetnya... jadi tau banget pengaruh pencernaan ke tumbuh kembang anak

    BalasHapus
  3. Waah makasi infonya mba romii. Kesehatan pencernaan pengaruh yaa sama mood bahagia anak

    BalasHapus

Posting Komentar